KEISTIMEWAAN BULAN SYA'BAN
KEISTIMEWAAN BULAN SYA’BAN
Marhaban yaa Syahru Sya'ban. Selamat datang
Bulan Syaban. Bulan kedelapan dalam kalender Hijriah merupakan satu dari empat
bulan haram atau suci bagi umat Islam. Sya'ban berasal dari sya'abai qabailu,
artinya kabilah-kabilan itu mulai berpencar untuk mengadakan serangan.
Dijamakkan dalam bentuk sya'abin dan Sya’banat.
Keutamaannya dalam Hadits Tahun ini, Bulan
Syaban jatuh bertepatan Senin, 1 Maret 2022. Bulan Syaban merupakan pintu
gerbang menuju bulan suci Ramadan. Karena itu, Muslim dianjurkan memperbanyak
amalan ibadah di Bulan Syaban yang memiliki banyak keistimewaan di dalamnya
salah satunya malam Nishfu Syaban. Berikut 8 keistimewaan Bulan Syaban:
1. Bulan Diangkatnya Amalan Ibadah
Dikutip dari Pusat Kajian Hadis, amalan
harian manusia di laporkan setiap bakda shubuh dan ashar, amalan mingguannya
setiap hari senin dan amalan tahunan pada Bulan Syaban.
Hal ini sesuai
hadits Rasulullah SAW.
أَخْبَرَنَا
عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ
قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو
سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا
رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ
شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ
وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ
فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Telah
mengabarkan kepada kami [‘Amr bin ‘Ali] dari [‘Abdurrahman] dia berkata; telah
menceritakan kepada kami [Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn] – seorang syaikh dari
penduduk Madinah – dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Sa’id Al
Maqburi] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Usamah bin Zaid] dia
berkata; Aku bertanya; “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku
tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau
berpuasa di bulan Sya’ban?” Beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai
darinya; -ia bulan yang berada- di antara bulan Rajab dan Ramadlan, yaitu bulan
yang disana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta
alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (Nasai 2317)
2. Memuliakan Ramadhan
Diriwayatkan
oleh Imam Tirmidzi di nomor 599.
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا
صَدَقَةُ بْنُ مُوسَى عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الصَّوْمِ أَفْضَلُ بَعْدَ رَمَضَانَ فَقَالَ
شَعْبَانُ لِتَعْظِيمِ رَمَضَانَ قِيلَ فَأَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ صَدَقَةٌ
فِي رَمَضَانَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ وَصَدَقَةُ بْنُ مُوسَى
لَيْسَ عِنْدَهُمْ بِذَاكَ الْقَوِيِّ
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma’il] telah
menceritakan kepada kami [Musa bin Isma’il] telah menceritakan kepada kami
[Shadaqah bin Musa] dari [Tsabit] bin [Anas] dia berkata, Nabi Shallallaahu
‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa yang paling utama setelah Ramadlan,
Beliau menjawab: “Bulan Sya’ban untuk memuliakan Ramadlan, ” Beliau ditanya
lagi, lalu Shadaqah apa yang paling utama? Beliau menjawab: “Shadaqah di bulan
Ramadlan.” Abu ‘Isa berkata, ini adalah hadits gharib dan menurut ahlul hadits
Shadaqah bin Musa bukanlah rawi yang kuat.
3. Nishfu Syaban Malam Penuh Ampunan dan
Istimewa
Salah satu keistimewaan Bulan Syaban yakni
PPPP Nishfu Syaban. Dalam Kitab Syu’abil Iman, lil Baihaqi, juz 5 halaman 360,
hadits nomor 3552 disebutkan mengenai keistimewaan malam Nishfu Syaban sebagai
berikut:
أَخْبَرَنَا
أَبُوْ بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَبْدِ اللهِ الْمَنْصُوْرِيُّ
النُّوْقَانِيُّ، بِهَا أَخْبَرَنَا أَبُوْ حَاتِمٍ مُحَمَّدُ بْنُ حَسَّانَ بْنِ
أَحْمَدَ الْبُسْتِيُّ، نا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُعَافَى بِصَيْدَا، نا هِشَامُ بْنُ
خَالِدٍ الْأَزْرَقُ، نا أَبُوْ خُلَيْدٍ وَهُوَ عُتْبَةُ بْنُ حَمَّادٍ، عَنِ
الْأَوْزَاعِيِّ، وَابْنِ ثَوْبَانَ، عَنْ أَبِيْهِ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ مَالِكِ
بْنِ يُخَامِرَ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: " يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ فِي
اللَّيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا
لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
" Artinya: "Dari Mu’adz bin Jabal,
dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:”Allah memperhatikan
kepada semua mahkluk-Nya pada malam Nishfu Sya’ban. Makai Dia memberi ampunan
kepada semua mahkluk-Nya, kecuali kepada orang yang musyrik dan orang yang
bermusuhan.”
قَالَ
الشَّافِعِيُّ ) وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ إنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ
فِيْ خَمْسِ لَيَالٍ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى وَلَيْلَةِ
الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةِ النِّصْفِ
مِنْ شَعْبَانَ
Imam Syafi’i berkata: Telah sampai kepada
kami bahwa doa dikabulkan dalam lima malam, yaitu: - Malam Jumat- Malam Al
Adha- Malam Al Fithri- Malam awal Rajab- Malam Nishfu Sya’ban. Dalam Kitab
Nuz_hatul Majalis, lishshofuuri, juz 1 halaman 165:
قَالَ عَطَاءُ بْنُ يَسَارٍ مَا بَعْدَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
أَفْضَلُ مِنْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَهِىَ مِنَ اللَّيَالِى
الَّتِيْ يُسْتَجَابُ فِيْهَا الدُّعَاءُ
Atha` bin Yasaar berkata : Tidak ada malam
yang lebih utama setelah Lailatul Qadar dibandingkan dengan malam Nishfu
Sya’ban. Ia merupakan salah satu malam yang mustajab berdoa didalamnya.
4. Dikabulkan
Semua Hajat
Dalam Kitab Sunan Ibn Majah juz 1 halaman
444, hadits nomor 1388:
حَدَّثَنَا
الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْخَلَّالُ ثنا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَنْبَأَنَا ابْنُ أَبِيْ
سَبْرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ عَبْدِ اللهِ
بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ قَالَ قَالَ
رَسُوْل اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ( إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ
النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا . فَإِنَّ
اللهَ يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا .
فَيَقُوْلُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مِنْ مُسْتَرْزِقٍ
فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى
يَطْلُعَ الْفَجْرُ )
"Dari Ali bin
Abu Thalib, beliau berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam
bersabda:Apabila telah datang malam Nishfu Sya’ban, maka ber qiyamullaillah
pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya, sesungguhnya (rahmat)
Allah turun pada malam itu ke langit yang paling bawah ketika terbenamnya
matahari, kemudian Allah menyeru “Adakah orang yang meminta maaf kepadaku, maka
akan Aku ampuni. Adakah yang meminta rizqi, maka Aku akan melimpahkan rizqi kepadanya.
Adakah orang yang sakit, maka akan Aku sembuhkan”. Dan hal-hal yang lain sampai
terbitnya fajar”.
5. Bulan Mulia
Mengenai Bulan
Syaban yang merupakan salah satu dari empat bulan mulia atau haram, Rasulullah
SAW telah bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ
اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَإِنَّ
عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شهرا في كتاب الله يوم خلق
السموات وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ،
وَرَجَبُ مُضَرَ بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
" Dari Abu
Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Sesungguhnya
zaman telah berputar seperti keadaannya semula sejak hari Allah menciptakan
langit dan bumi. Dan sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas
bulan dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan Langit dan bumi di
antaranya empat bulan haram (suci); tiga di antaranya berturut-turut,
yaitu Zul Qa'dah, Zul Hijjah, dan Muharram, sedangkan lainnya ialah Rajab Mudar
yang terletak di antara bulan Jumada dan bulan Sya'ban.
7. Perbutaan Maksiat
Dilipatgandakan
Dosanya Berbuat zhalim atau bermaksiat di
bulan haram, dosanya dilipatgandakan sebagaimana dilipatgandakannya dosa untuk
orang yang berbuat zhalim dan maksiat di Tanah Haram. Allah SWT
berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ
شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ
أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ
أَنفُسَكُمْ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ
كَآفَّةً وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya jumlah
bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah
pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.
Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam
(bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana
mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta
orang-orang yang takwa.” (QS. At Taubah: 36) Ibnu Qatadah mengatakan
sesungguhnya melakukan perbuatan aniaya dalam bulan-bulan haram, maka dosa dan
sanksinya jauh lebih besar daripada melakukan perbuatan aniaya dalam
bulan-bulan yang lain, sekalipun pada prinsipnya perbuatan aniaya itu —kapan
saja dilakukan— dosanya tetap besar. Tetapi Allah lebih memperbesar urusan-Nya
sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya.
8. Amal Ibadah Digandakan Pahalanya
Beribadah dan
beramal shaleh di bulan mulia, pahalanya dilipatgandakan oleh Allah SWT. Ibnu
Abbas menerangkan Bulan Syaban yang merupakan satu dari empat bulan haram
(suci) yang kesuciannya diagungkan, dan sanksi atas perbuatan dosa yang
dilakukan padanya diperbesar serta pahala amal saleh yang dilakukan di dalamnya
diperbesar pula.
Sumber Rujukan:
https://www.inews.id/lifestyle/muslim/keistimewaan-bulan-syaban/2
Komentar
Posting Komentar